NBL, Benahi Tatacara Berpakaian Tim


Mungkin sebagian Basketball Lovers pernah mengikuti kompetisi bola basket antarpelajar di Indonesia, DBL yang juga di komisioneri oleh Azrul Ananda (komisioner NBL).

Satu pertanyaan,apa yang anda rasakan saat pertama kali mendaftar untuk mengikuti DBL?
Secara pribadi saya merasakan satu hal, ribet. Ribet dalam arti banyaknya peraturan-peraturan yang harus di patuhi oleh pemain,maupun official.
Mulai dari nilai raport yang gak boleh buruk (untung nilai saya slalu baik,hehe) hingga yang paling menonjol adalah tatacara berpakaian.Namun sacara tidak sadar, peraturan yang menurut saya ribet tersebut sangatlah fundamental, dan sering di remehkan.

Kompetisi bola basket National Basketball League (NBL) Indonesia berusaha untuk menciptakan kesan profesional sejak dini. Salah satunya, dibuatlah kode berpakaian.

Dalam kode berpakaian yang dirilis NBL, di musim perdana nanti, yaitu musim 2010-2011, para pelatih dan ofisial wajib mengenakan kemeja dan dasi.

"Sebagai kompetisi yang akan menjadi panutan bagi kompetisi-kompetisi lain di Indonesia, sudah waktunya menerapkan aturan berpakaian yang lebih profesional," kata Komisioner NBL Azrul Ananda

Lebih lengkapnya, setiap pelatih dan ofisial yang mendampingi tim bertanding wajib mengenakan kemeja lengan panjang, dasi, jas, celana kain, serta sepatu pantofel. Aturan yang sama berlaku untuk pemain yang tidak bertanding, tapi duduk di kawasan bench. Khusus hari Jumat, ofisial dan pemain itu mengenakan kemeja batik lengan panjang.

Aturan ketat juga diberlakukan bagi pemain dan ofisial yang menonton di tribun. Meski mereka tidak sedang bertanding, tapi mereka kini dituntut mengikuti aturan
dresscode lebih ketat yaitu wajib mengenakan polo shirt, celana panjang, dan sepatu. Polo shirt pun harus dimasukkan rapi.

"Aturan tambahan ini diajukan oleh pelatih Satria Muda, Fictor Roring. Kemudian disambut positif oleh penyelenggara dan klub-klub lain," ungkap Azrul.

"Kalau memang ingin rapi, sebaiknya sekalian total rapi. Bukan hanya yang bertanding yang enak dilihat, yang berada di bench pun harus enak dilihat. Selain untuk kerapian, dari aturan berpakaian ini, semua bisa terlihat lebih profesional. Ini tentu akan baik untuk image klub dan liga," timpal Fictor.

Disiplin memang harus di mulai dari hal yang kecil, contohnya disiplin dalam berpakaian. Jika dalam hal berpakainan saja insan basket di Indonesia masih amatir, bagaimana bisa menjalankan kompetisi secara profesional.

sekedar informasi, di NBA pemain yang secara sengaja tidak memasukan jerseynya ke dalam calana kan menerima denda sekitar 300$.
apa perlu diterapkan di Indonesia?

2 komentar:

Anonim mengatakan...

setuju banget! PRACTICE MAKES PERFECT!

Ferdy Adi Fitra mengatakan...

@ freedownloadfont : bener sob, disiplin di semua lini bangsa ini hrus di tegakkan kembali.
olahraga bisa jadi salah satu sarananya

Posting Komentar